Thursday 15 September 2016

Jenis-jenis piutang

jenis-jenis piutang~ apa yang membuat piutang itu timbul?
piutang itu timbul apabila perusahaan melakukan penjualan barang atau jasa secara kredit kepada pihak lain. piutang merupakan tagihan si penjual kepada si pembeli sebesar nilai transaksi penjualan. piutang bisa juga timbul apabila perusahaan memberi pinjaman sejumlah uang kepada pihak lain.
piutang
Piutang
lalu apa itu piutang? piutang pada hakekatnya merupakan hak untuk menerima sejumlah uang diwaktu yang akan datang yang timbul dari transaksi pada saat ini. piutang merupakan milik perusahaan dan dengan demikian merupakan aset perusahaan. dan setiap transaksi piutang selalu melibatkan dua pihak, yaitu:

  • kreditur, yaitu pihak yang mendapat pitang atau tagihan ( sebuah aset )
  • Debitur, yaitu pihak yang berkewajiban membayar hutang ( sebuah kewajiban )
Piutang usaha bisa dikelompkkan menjadi tiga golongan yaitu, piutang usaha, piutang wesel dan piutang lain-lain, dibawah ini penjelasannya:

1. Piutang usaha
Piutang usaha adalah tagihan perusahaan kepada konsumen yang melakukan transaksi secara kredit. perusahaan biasanya mengharapkan akan dapat menerima kas dari transaksi tersebut dalam waktu 30-60 hari. piutang usaha biasanya merupakan jenis tagihan yang paling signifikan dalam perusahaan.


2. Piutang Wesel
Piutang wesel adalah tagihan perusahaan yang didukung dengan instrumen formal sebagai bukti tagihan yang disebut surat wesel. Piutang wesel biasanya memiliki jangka waktu pelunasan yang lebih panjang daripada piutang usaha, yaitu sekitar 60-90 hari atau bahkan lebih panjang, dengan kewajiban bagi si debitur untuk membayar bunga. Piutang wesel dan piutang usaha yang timbul dari transaksi penjualan secara kredit disebut piutang usaha.

3. Piutang lain-lain
Piutang lain-lain mencakup semua tagihan yang bukan piutang usaha. Termasuk dalam jenis piutang ini adalah piutang yang timbul dari pemberian pinjaman kepada pihak lain, pinjaman kepada para karyawan, uang muka gaji kepada karyawan, dan uang muka pajak (pajak yang ditangguhkan).

Nah itu dia jenis-jenis piutang secara ringkasnya. untuk lebih dalam mengenai piutang nanti saya update lagi. terima kasih dan semoga bermanfaat.


Sumber: 
               Dasar - Dasar Akuntansi jilid II, edisi 7, 
               Drs. Al. Haryono jusup, M.B.A., Ak.
               Universitas Gadjah Mada
               Penerbit, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN


Read More

Sunday 11 September 2016

Contoh PPT Skripsi

Contoh PPT skripsi~ sebelum maju sidang skripsi atau pendadaran ada beberapa hal yang harus kita siapkan salah satunya adalah PPT, ringkasan dari skripsi kita untuk membantu saat kita presentasi didepan dosen penguji, tapi saya sarankan untuk membuatnya lebih baik konsultasikan ke dosen pembimbing anda sendiri karna setiap dosen biasanya berbeda beda.



gambar diatas beberapa screenshot PPT, nah sebagai gambaran apa saja yang harus kita isi dalam PPT tersebut, saya akan berikan contohnya agar anda mempunyai gambaran seperti apa PPT dan apa saja isinya.
silahkan contohnya bisa anda download  DISINI

Baca juga: CONTOH PROPOSAL SKRIPSI

Read More

Sunday 4 September 2016

Kumpulan Jurnal

beberapa koleksi jurnal dan sebisa mungkin slalu kami update, silahkan bagi yang ingin mendownload dibawah ini :)


1. ETIKA DAN PERILAKU KORUPTIF DALAM PRAKTIK MANAJEMEN LABA: STUDI HERMENEUTIKA-KRITIS

2. ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, UKURAN, USIA DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, UKURAN, USIA DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL
DOWNLOAD )

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS BAKRIE 

 Baca juga: Contoh PPT Skripsi

4. PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVA  DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN HOTEL, RESTORAN DAN PARIWISATA YANG TERDAFTAR DI BEI 
DOWNLOAD )

5. PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DI SUBOSUKAWONOSRATEN 

6. PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN, PERTUMBUHAN TERHADAP STRUKTUR MODAL INDUSTRI OTOMOTIF DI BEI
Read More

Monday 29 August 2016

jenis-jenis akuntansi


akuntansi
Akuntansi
Ada beberapa jenis akuntansi diantaranya



1. Financial Accounting (Akuntansi Keuangan)
Financial Accounting adalah bidang akuntansi dari suatu entitas ekonomi secara keseluruhan. Akuntansi ini menghasilkan laporan keuangan yang ditujukan untuk semua pihak khususnya pihak-pihak dari luar perusahaan, sehingga laporan yang dihasilkan bersifat berguna (general purpose).

Baca juga : Akuntansi Manajemen 

2. Management Accounting (akuntansi Manajemen)
Management Accounting adalah akuntansi yang khusus member informasi bagi pimpinan perusahaan/ manajemen untuk pengambilan keputusan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. selengkapnya bisa dilihat disini.

3. Cost accounting (akuntansi biaya)
Cost accounting adalah akuntansi yang kegiatan utamanya adalah menetapkan, mencatat, menghitung, menganalisis, mengawasi serta melaporkan kepada manajemen tentang biaya dan harga pokok produksi.

4. Auditing ( akuntansi pemeriksaan)
Auditing bidang ini berhubungan dengan pemeriksaan secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan, sehingga laporan akuntansi yang dibuat bisa lebih dipercaya secara obyektif.

5. Accounting System (system akuntansi)
Accounting System bidang ini melakukan perancangan dan implementasi dari prosedur pencatatan dan pelaporan data akuntansi.

6. Tax Accounting (Akuntansi Perpajakan)
Tax Accounting adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk membuat laporan keuangan untuk kepentingan perpajakan dan perencanaan perpajakan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.

Baca juga: Jenis-jenis piutang

7. Budgeting (Akuntansi anggaran)
Budgeting bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan perusahaan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dimasa dating serta analisis dan pengawasannya.

8. Not profit accounting (Akuntansi organisasi nir laba)
Not profit accounting adalah bidang akuntansi yang proses kegiatannya dilakukan oleh organisasi non laba seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Yayasan dan lain-lain.


Read More

Monday 22 August 2016

Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen atau disebut juga akuntansi manajerial adalah bidang akuntansi yang menghasilkan informasi untuk membantu manajmen dalam merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. hal ini mencakup pengelolaan berbagai aset dan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. 

manajemen
akuntansi manajemen

akuntansi manajemen sering kali harus memberi informasi yang bersangkutan dengan masa yang akan datang karna sifat keputusan yang diambil berkaitan dengan masa yang akan datang. aktifitas yang merupakan bagian dari akuntansi manajemen meliputi :
  1. menetapkan biaya manufaktur dan biaya non-manufaktur dan bagaimana melaporkannya dalam laporan keuangan. 
  2. Menghitung biaya untuk menghasilkan jasa atau menghasilkan suatu produk. 
  3. Menentukan perilaku biaya dan beban sejalan dengan perubahan tingkat aktivitas dan menganalisis hubungan biaya-volume-laba dalam suatu perusahaan. 
  4. Membantu manajemen dalam perencanaan laba dan merumuskan rencana tersebut dalam bentuk anggaran (budget) 
  5. Memberi masukan untuk pengendalian biaya dan beban dengan membandingkan hasil sesungguhnya dengan tujuan yang direncanakan dan biaya standar. 
  6. Mengumpulkan dan menyajikan data untuk pengambilan keputusan manajemen.
Akuntansi manajemen diterapkan pada semua jenis bisnis baik perusahaan jasa, perdagangan maupun manufaktur. selain itu juga diterapkan pada semua bentuk organisasi perusahaan baik perusahaan perorangan, persekutuan maupun perseroan. Akuntansi manajemen dibutuhkan baik oleh entitas yang bertujuan mencari laba maupun perusahaan nirlaba.

Baca juga: jenis-jenis akuntansi

Di masa lalu, akuntansi manajemen lebih dikenal dengan nama akuntansi biaya yang berfungsi mengumpulkan dan melaporkan biaya kepada manajemen. Akhir-akhir ini peran bidang akuntansi ini telah berubah secara signifikan.
  1. Sejalan dengan perubahan lingkungan bisnis yang semakin didominisasi metode untuk menentukan jumlah dan jenis biaya dalam suatu produk juga telah berubah.
  2. Akuntan manajerial dimasa sekarang bertanggung jawab dalam manajemen biaya stratejik; yaitu membantu dalam mengevaluasi bagaimana perusahaan mengelola sumber-sumber daya yang dimilikinya.
Itulah sebabnya akuntan manajemen masa sekarang dilibatkan dalam tim yang anggota-anggotanya mencakup personil dari bidang produksi, pemasaran dan tehnik apabila perusahaan harus mengambil keputusan stratejik.

Kesempatan bagi akuntan manajerial untuk mengembangkan karir dalam perusahaan semakin terbuka. Eksekutif keuangan harus memiliki latar belakang yang mencakup juga pemahaman atas konsep-konsep akuntansi manajemen. apapun posisi anda dalam perusahaan, apakah di bidang marketing, penjualan atau produksi, pengetahuan tentang akuntansi manajerial akan sangat membantu dalam perkembangan karir anda.

sumber:   Dasar-Dasar Akuntansi jilid II, edisi 7,
                Drs. Al. Haryono jusup, M.B.A., Ak.
                Universitas Gadjah Mada
penerbit:  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
Read More

Dasar Akuntansi

Dengan Anda mendengar kata “akuntansi’ pasti terbenak dalam pikiran Anda, akuntansi itu sejenis hitung-menghitung, adanya sebuah kolom dan banyak lagi yang membuat Anda belum mengerti dan merasa susahnya akuntansi.

Memang akuntansi dibilang susah bagi yang belum mengerti dasarnya tapi bagi orang yang sudah mengerti dia akan berkata “ oh begitu akuntansi”. Ada yang mengatakan pada saya bahwa akuntansi itu memang indentik dengan hitung-menghitung. Ya memang akuntansi itu hitung menghitung tapi bukan keseluruhan hitung menghitung, Anda banyak belajar logika disini.

Oke, kebanyakan kawan-kawan saya di bangku kuliah tidak mengerti peletakan antara debet dan kredit. Di manakah letak debet dan kredit itu jika bertambah dan berkurang? Banyak bertanya seperti itu.

Awal mulai akuntansi

Pertama kita harus mengerti terlebih dahulu peletakan debet dan kredit. Sekarang saya akan tuliskan dibawah ini:

Akuntansi rumusnya adalah : Harta = Kewajiban + Modal, Artinya Harta sama dengan Kewajiban ditambah Modal. Harta, itu terdiri dari pos-pos aktiva, dan Kewajiban serta modal posnya di pasiva.

Baca juga: Jenis-jenis Akuntansi

Apakah kalian mengerti pos aktiva dan pos pasiva? Pos aktiva itu
jika dalam neraca dua kolom dia berada disisi kiri dan pos pasiva berada disisi kanan. Lihat contoh gambar di bawah:


Gambar diatas menjelaskan bahwa aktiva itu ada disisi kiri dan pasiva ada disisi kanan. Pasti Anda paham lah ya, ka nada contohnya. Aktiva itu terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tidak lancar, sedangkan pasiva itu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang serta modal pemilik.

Dari gambar di atas kita sudah memahami, bahwa yang tergolong harta itu adalah aktiva yang ada disisi kiri sedangkan kewajiban dan modal itu pasiva yang ada disisi kanan. Di awal sudah saya tulis harta bertambah didebit dan berkurang di kredit, sedangkan kewajiban dan modal bertambah di kredit dan berkurang di debit.
Read More

Friday 12 August 2016

Analisis Data


Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul.dan dilakukan tahap persiapan,tahap persiapannya sebagai berikut:

A.TAHAP PERSIAPAN
1.Editing Data
Proses editing merupakan proses untuk mengetahui kejelasan data, keterbacaan, konsistensi dan kelengkapan data yang sudah terkumpul. Proses kejelasan data akan memberikan kejelasan mengenai bebasnya data dari masalah konseptual maupun teknis. Keterbacaan berkaitan dengan apakah data yang sudah terkumpul oleh pengumpul data dapat terbaca secara benar sehingga dapat digunakan sebagai justifikasi penafsiran terhadap hasil analisa.Konsistensi mencakup keajegan jawaban –jawaban responden terhadap data yang saling berkaitan dengan skala pengukuran yang akan digunakan. Kelengkapan data mengacu pada apakah data yang dibutuhkan secara lengkap ada dan dijawab oleh responden. sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan dalam penelitian tersebut.

2.Pengembangan Variabel
Pengembangan variabel adalah proses pengembangan terhadap data dasar. Pengembangan variabel dapat berupa transformasi matematis seperti size perusahaan ditransformasik ukurannya dari rupiah dalam milyar ke logaritma.

3. Pengkodean Data
Pengkodean data merupakan proses pemberian kode terhadap data yang telah terkumpul sebagai proses menterjemahkan data ke dalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka. Tujuannya ialah untuk mempermudah analisis statistik. Pentingnya pekodeaan ini maka pada tahap penyusunan kuisioner perlu diperhatikan cara pengkodean yang tepat. Misalnya: dalam satu variabel terdapat pertanyaan positif dan negatif maka pengkodeaanya perlu dikonsisten antara satu dengan yang lain.

4.Cek Kesalahan
Cek kesalahan merupakan perlakuan proses manual yang terakhir sebelum data di transfer ke media penyimpanan (komputer). Pada tahapan ini dilakukan pengecekan ulang terhadap data untuk mengetahui langkah-langkah sebelumnya sudah diselesikan tanpa kesalahan yang serius.

5.Pembuat Struktur Data
Pembuatan struktur data dilakukan sebagai wadah untuk memasukkan semua data yang dibutuhkan sebelum analisa data dilakukan. Penyimpanan data kedalam komputer mempertimbangkan bahwa:
  • Data telah disimpan dengan cara yang sesuai dan konsisten dengan penggunaan sebenarnya 
  • Tidak ada data yang hilang dan jika ada data yang hilang perlu dipertimbangkan cara mengatasinya dalam analisis 
  • Pemindahan data dan transformasi telah dilakukan dengan lengkap dan benar 
6.Cek Preanalisa Komputer
Struktur data yang sudah final kemudian dipersiapkan untuk analisa komputer dan sebelumnya harus dilakukan pengecekan preanalisa komputer agar diketahui konsistensi dan kelengkapan data.

7.Tabulasi
Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan cara tertentu. Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan statistik deskriptif variable-variable yang diteliti atau yang variable yang akan di tabulasi silang.

B.STATISTIK DESKRIPTIF
Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Statistik deskripstif berfungsi mempelajari tata cara pengumpulan, pencatatan, penyusunan dan penyajian data penelitian dalam bentuk tabel frekuensi atau grafik dan selanjutnya dilakukan pengukuran nilai-nilai statistiknya seperti mean/rerata aritmetik, median, modus, deviasi standar. Pada umumnya memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian utama dan data demografi responden.

Baca juga: Penipuan dan pengamanan komputer

C.FREKUENSI
Frekuensi merupakan salah satu ukuran dalam statistik deskriptif yang menunjukkan nilai distribusi data penelitian yang memiliki kesamaan kategori.

D.TENDENSI SENTRAL
Tendensi sentral merupakan ukuran dalam statistik deskriptif yang menunjukkan nilai sentral dari destribusi data penelitian
  • Rata-Rata (Mean); mengukur nilai sentral suatu distribusi data berdasarkan nilai rata-rata yang dihitung dengan cara membagi nilai hasil penjumlahan sekelompok data dengan jumlah data yang diteliti
  • Median adalah pengukuran tedensi sentral berdasarkan nilai data yang terletak ditengah-tengah dari suatu distribusi data penelitian yang disusun secara berurutan.
  • Modus mengukur tendensi sentral berdasarkan data yang memiliki frekuensi paling banyak dalam suatu distribusu data

E.DISPERSI
Dispersi mengukur variasi data yang diteliti dari rata-rata.
  1. Deviasi Rata-rata adalah penjumlahan dari deviasi masing-masing data yang diteliti dengan nilai rata-ratnya dibagi dengan jumlah data.
  2. Deviasi absolut rata-rata ; menghitung deviasi rata-rata absolut pada nilai deviasi setiap data yang diteliti
  3. Deviasi kuadrat rata-rata: kuadrat masing-masing deviasi
  4. Varian
  5. Deviasi Standar

F. UJI KUALITAS DATA
1.Reliabilitas. Uji ini dilakukan untuk melihat konsistensi data yang dikumpulkan.
  • Koefisiensi Stabilitas . Untuk mengetahui stabilitas jawaban responden dari suatu waktu kewaktu berikutnya dengan cara menghitung koefisien korelasi dari skor jawaban respnden yang diukurdengan instrumen yang sama pada saat yang berbeda 
  • Koefisien ekuivalensi. Mengukur reliabilitas dengan cara menggunakan instrumen pengukuran yang berbeda untuk suatu construct terhadap subyek penelitian tertentu pada saat yang sama 
  • Reliabilitas Konsistensi Internal. Mengukur reliabilitas dengan melihat konsistensi diantara butir-butir pertanyaan dalam suatu instrumen. 
2. Validitas adalah konsep pengukuran yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dikatakan valid hanya jika instrumen itu menghasilkan hasil ukur sesuai dengan tujuan pengukuran
  • Content Validity. Suatu instrumen dikatakan memiliki content validity jika mengandung butir-butir pertanyaan yang memadai dan representatif untuk mengukur construct. 
  • Criterion – related validity. Menguji tingkat akurasi instrumen yang baru dikembangkan 
  • Construct Validity. Mengukur validitas dengan cara menguji apakah suatu instrumen mengukukur construct sesuai dengan yang diharapkan 
Salah satu cara untuk melihat validitas adalah dengan melakukan analisis faktor (Factor Analysis). Factor Analysis merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menidentifikasi interrelationship antar butir pertanyaan dengan tujuan mengindentifikasi apakah butir pertanyaan merupakan bagian dari suatu kelompok.
Read More

jasa-jasa akuntan publik

jasa-jasa yang yang biasanya dapat diberikan Kantor Akuntan Publik (KAP) meliputi, tetapi tidak terbatas pada yang berikut ini:

1. Jasa Audit Laporan Keuangan.
Dalam kapasitasnya sebagai auditor independen KAP melakukan audit umum atas laporan keuangan untuk memberikan pernyataan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan suatu entitas ekonomi dihubungkan dengan prinsip yang berlaku umum. Prinsip akuntansi yang berlaku umum meliputi pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia dan Standar atau Praktek Akuntansi lain yang berlaku umum ( sepanjang belum diatur oleh PSAK).


Pernyataan pendapat yang diberikan auditor mengenai kewajaran laporan keuangan, berdasarkan audit yang dilakukannya, dapat berupa:

Pendapat wajar tanpa pengecualian.
Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas satuan usaha tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku.
Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan.

Pendapat wajar dengan pengecualian
Dengan pendapat wajar dengan pengecualian, auditor dapat menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas satuan usaha tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.

Pendapat tidak wajar.
Dengan pendapat tidak wajar, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan hasil usaha dan arus kas satuan usaha tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Tidak memberikan pendapat.
Dengan pernyataan tidak memberikan pendapat, auditor tidak menyatakan pendapat bahwa ia tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.Auditor hanya bertanggung jawab atas pernyataan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya. Tanggung jawab atas laporan keuangan tetap berada pada managemen entitas ekonomi yang bersangkutan.

Dalam melaksanakan auditnya, KAP harus mematuhi Kode Etik Akuntan Publik Indonesia dan Standar Auditing yang terdapat dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Dalam standar auditing yang berlaku, diatur mengenai umum yang harus dipenuhi auditor, termasuk persyaratan independensi, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.

2. Jasa Audit Khusus
Disamping audit umum atas laporan keuangan, KAP juga memberikan jasa audit khusus, sesuai dengan kebutuhan. Audit khusus dapat memberikan audit atas akun atau pos laporan keuangan tertentu yang dilakukan dengan menggunakan prosedur yang disepakati bersama, audit laporan keuangan yang disusun berdasarkan suatu basis akuntansi komprehensif. Selain prinsip akuntansi yang berlaku umum, audit atas informasi keuangan untuk tujuan tertentu dan audit khusus lainnya. Dalam melaksanakan audit khusus ini auditor tetap berpedoman pada standar auditing yang dimuat dalam SPAP.

3. Jasa Atestasi.
Jasa atestasi yang diberikan KAP berkaitan dengan penerbitan laporan yang memuat suatu kesimpulan tentang keandalan asersi (pernyataan) tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain, dilaksanakan melalui pemeriksaan, review dan prosedur yang disepakati bersama. Asersi yang menjadi obyek dalam penegasan atestasi dapat berupa Proyeksi dan Perkiraan Keuangan (Laporan Keuangan Prospektif Keuangan, Perkiraan Keuangan dan Proyeksi Keuangan), Pelaporan Informasi Keuangan Proforma, Pelaporan tentang Struktur Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan tersebut. Dalam melaksanakan program ini KAP tunduk pada Standar Atestasi dalam SPAP.

4. Jasa Review Laporan Keuangan.
Review laporan keuangan merupakan salah satu jasa yang diberikan KAP untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa tidak terdapat modifikasi material yang harus dilaksanakan agar laporan keuangan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atas basis akuntansi komprehensif lainnya. Review dilakukan melalui prosedur pengajuan pertanyaan dan analisis dengan berpedoman pada Standar Jasa Akuntansi dan Review yang terdapat dalam SPAP.

5. Jasa Kompilasi Laporan Keuangan.
KAP dapat melakukan kompilasi laporan keuangan berdasarkan catatan data keuangan serta informasi lainnya yang diberikan managemen suatu entitas ekonomi. Dengan kompilasi ini, KAP tidak memberikan pernyataan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan atas suatu keyakinan apapun terhadap laporan tersebut. Tanggung jawab laporan keuangan sepenuhnya tetap berada pada managemen entitas ekonomi yang bersangkutan. Pelaksanaan kompilasi laporan keuangan oleh KAP dilakukan berpedoman pada Standar Jasa Akuntansi dan Review yang terdapat dalam SPAP.

6. Jasa Konsultasi.
Jasa konsultasi yang diberikan KAP meliputi berbagai bentuk dan bidang sesuai dengan kompetensi akuntan publik. Jasa yang diberikan KAP bervariasi mulai dari jasa konsultasi umum kepada managemen, perancangan sistem dan implementasi sistem akuntansi, penyusunan proposal keuangan, dan studi kelayakan proyek, penyelenggaran pendidikan dan pelatiha, pelaksanaan seleksi dan rekrutmen pegawai, sampai pemberian jasa konsultasi lainnya, termasuk konsultasi dalam pelaksanaan merger dan akuisisi. Dalam pemberian jasa konsultasi ini KAP berpegang pada standar jasa konsultasi dalam SPAP.

7. Jasa Perpajakan.
KAP juga memberikan jasa profesional dalam bidang perpajakan. Jasa yang diberikan meliputi, tetapi tidak terbatas pada konsultasi umum perpajakan, perencanaan pajak, review kewajiban pajak, pengisian SPT dan penyelesaian masalah perpajakan.

Read More

Hubungan cost life dengan Target Costing dan Teori Kendala

1. Target costing
Target costing adalah salah satu metode yang digunakan dalam manajemen biaya selama cost life cycle untuk mengelola biaya, terutama dalam aktifitas desain. Target costing secara khusus dapat diterapkan pada perusahaan manufaktur karena berkaitan dengan desain dan pengolahan produk.

Target Costing itu sendiri adalah penentuan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan.

Target Costing menentukan biaya berdasarkan harga yang kompetitif sehingga perusahaan yg menggunakan Target Costing harus sering mengadopsi ukuran-ukuran penurunan biaya yang ketat atau merancang ulang produk atau proses produksi agar dapat memenuhi harga yang ditentukan pasar tetapi tetap mendapatkan laba.

Target biaya = Harga kompetitif – Laba yang diharapkan

Dengan demikian Target Costing membuat perusahaan menjadi lebih kompetitif, dimana Target Costing adalah bentuk strategi umum dalam industri saat menghadapi persaingan yang sangat ketat dimana perbedaan sangat kecil di dalam harga dapat menarik perhatian besar konsumen (apalagi barang yang memiliki subtitusi)

Ada 5 (lima) tahap pengimplementasian pendekatan target costing :
  1. Menentukan harga pasar kompetitif
  2. Menentukan laba yang diharapkan
  3. Menghitung target biaya pada harga pasar dikurangi laba yang diharapkan
  4. Menggunakan rekayasa nilai (value) untuk mengidentifikasi cara yang dapat menurunkan biaya produk
  5. Menggunakan Kaizen Costing  dan pengendalian oprasional untuk terus menurunkan biaya.
Contoh dalam praktek bisnis :
Target costing pada Honda’s Civic Lesson
Karna meningkatnnya nilai yen dan meningkatnya persaingan global, Honda menghadapi beberapa pilihan sulit dalam melakukan desain ulang untuk model Civic tahun 1996,pilihan-pilihan tersebut sebagian dibantu oleh target costing pada tahap desain.

Baca juga: Analisis Data

Honda mencari cara untuk memperbaiki Civic dan masih berusaha menurunkan biaya pembuatan mobil tersebut. Honda menurunkan biaya dengan cara yang tidak menarik perhatian pelanggan,mencoba untuk menghindari kritik yang mengatakan bahwa pembuat mobil jepang terlalu jauh dalam usahanya menurunkan biaya mobil dengan cara merubah model dengan cara yang diharapakan. Untuk menurunkan biaya honda Civic tahun 1996 :
  1.  Mengganti rem cakram belakang dengan rem tombol yang lebih murah.
  2. Mengganti sistem ‘antilock’ dengan yang lebih sederhana.
  3. Mengintergrasikan ‘dashboard clock’ kedalam ‘radio display’
  4. Mengganti engsel bagasi dengan yang lebih sederhana
  5. Bahan tempat duduk belakang diganti dengan yg lebih murah
  6. Mendesain tulang bumper dashboard dan suku cadang lainnya,sehingga menjadi lebih murah
  7. Memasang AC dipabrik untuk menghemat biaya pemasangan.
2. Teori kendala (Theory Of Constrains)
Teori kendala (theory of constrains) adalah salah satu metode yang digunakan dalam manajemen biaya selama cost life cycle untuk mengelola biaya produksi. Teori kendalaa (theory of constrains) secara khusus juga dapat diterapkan pada perusahaan manufaktur karena berkaitan dengan desain dan pengolahan produk.

Teori kendala memfokuskan pada tiga ukuran kinerja organisasi : throughput, persediaan dan beban operasinya. tujuan manajemen dinyatakan dengan meningkatkan throughput, meminimalkan persediaan, dan menurunkan biaya operasi.
  1. Throughput adalah tingkat di mana suatu organisasi menghasilkan uang melalui penjualan.
  2.  Persediaan adalah seluruh uang yang dikeluarkan organisasi dalam mengubah bahan baku menjadi throughput
  3. Beban operasi adalah  seluruh uang yang dikeluarkan organisasi untuk mengubah persedian menjadi throughput
Berdasarkan ketiga ukuran ini, tujuan manajemen dapat dinyatakan sebagai meningkatkan throughput, meminimalkan persediaan dan menurunkan beban operasi. Dengan meningkatkan throughput, meminimalkan persediaan, dan menurunkan beban operasi akan membawa dampak terhadap meningkatnya kinerja keuangan seperti Laba, Return on Investment , Cash flow

Lima langkah dalam analisis TOC:
  1. Mengidentifikasi kendala yang mengikat
  2. Menetukan pemanfaatan yang paling efisien untuk setiap kendala yang mengikat
  3. Mengelola aliran sepanjang kendala mengikat
  4. Menambah kapasitas pada kendala yang mengikat
  5. Merancang ulang proses pemanufakturan ke arah fleksibilitas dan ‘throughput’ yang cepat

Contoh dalam praktek bisnis :
Sebagai contoh dalam praktek bisnis, asumsikan Confer Company menambah setengah shift untuk Departemen pengeboran yang menaikkan jam pengeboran dari 120 menjadi  180 per minggu. Dengan tambahan 60 jam pengeboran, Confer dapat meningkatkan  produksi komponen Y dari 30 menjadi 50 unit, suatu tambahan 20 unit per minggu (ingatlah bahwa komponen Y menggunakan 3 jam per unit yang menghasilkan 20 unit tambahan (60/3). Karena komponen Y mempunyai margin kontribusi per unit sebesar $600, hal ini akan menaikkan throughput sebesar $12.000 per minggu ($600 x 20). Dengan asumsi bahwa Departemen Penggerindaan dan Pemolesan dapat menangani kenaikan 20 unit Y per minggu. Sebagai contoh, kita mengetahui bahwa penggurindaan mempunyai 80 jam yang tersedia per minggu dan setiap komponen X dan Y menggunakan 1 jam penggurindaan. Saat ini, baru 60 jam yang digunakan sehingga kenaikan 20 unit masih dimungkinkan.


Sekarang, asumsikan pemolesan mempunyai 160 jam yang tersedia. Komponen X menggunakan 2 jam per unit, sedangkan komponen Y menggunakan 1 jam per unit. Bauran (30X dan 30Y) menggunakan 90 jam saat ini. Untuk menaikkan produksi Y sebanyak 20 unit, diperlukan tambahan 20 jam yang tentu saja masih memungkinkan. Jadi, beralih dari bauran .30 unit X dan 30 unit Y menjadi bauran 30 unit X dan 50 unit Y dapat dilakukan. Apakah menambah setengah shift menguntungkan? Jawaban atas pertanyaan ini diperoleh dengan membandingkan biaya penambahan setengah shift dengan kenaikan throughput sebesar $12.000 per minggu. Jika biaya penambahan setengah shift adalah $50 per jam, maka biaya tamhahannya adalah $3.000 per minggu dan keputusan menambah setengah shift tersebut adalah tepat.
Read More

CONTOH MAKALAH AKUNTANSI

AKUNTANSI KEPERILAKUAN 
"Tinjauan terhadap ilmu keperilakuan : Dalam perspektif akuntansi"


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................3

   1.Mempertimbangkan aspek keperilakuan terhadap akuntansi..3
   2.Dimensi akuntansi keprilakuan................................................4
   3.Lingkup dan sasaran hasil ilmu keperilakuan..........................5
   4.Lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi keperilakuan...........5
   5.Persamaan dan perbedaan ilmu keperilauan dan akuntansi keperilakuan.. 6
   6.Perspektif berdasarkan keperilakuan manusia : psikologi, sosiologi, psikologi sosial............................................................................................. 7

BAB 3 PENUTUP........................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................10


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Beberapa riset akuntansi mulai mencoba menghubungkan dan menganggap penting untuk memasukkan aspek keprilakuan dalam akuntansi. Sejak meningkatnya orang yang sudah memberikan pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dari akuntansi terdapat suatu kecenderungan untuk memandang secara lebih luas terhadap bagian akuntansi yang lebih subtansial. Perspektif perilaku menurut pandangan ini telah dipenuhi dengan baik sehingga membuat sistem akuntansi yang lebih dapat dicerna dan lebih dapat diterima oleh para manajer/pimpinan dan karyawannya.

B. Rumusan masalah
Mengetahui arti penting dari tinjauan terhadap ilmu keperilakuan :  dalam perspektif akuntansi

C. Tujuan umum

Penyusunan makalah ini merupakan syarat ujian ahir semester dari mata kuliah Akuntansi keperilakuan. Selain merupakan syarat ujian makalah ini juga akan membahas dan menjelaskan beberapa hal tentang akuntansi keperilakuan sebagai berikut :
  1. Menjelaskan mengenai akuntansi adalah tentang manusia
  2. Menjelaskan akuntansi adalah tindakan
  3. Menjelaskan lingkup akuntansi keperilakuan
  4. Menjelaskan akuntansi keperilakuan
  5. Menjelaskan lingkup dan sasaran hasil ilmu keperilakuan
  6. Menjelaskan lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi keperilakuan
  7. Menjelaskan persamaan dan perbedaan ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan
  8. Menejelaskan perspektif berdasarkan perilaku manusia : Psikologi, Sosiologi, dan Psikologi social.

BAB 2
PEMBAHASAN
A. Mempertimbangkan aspek keprilakuan terhadap akuntansi

Akuntansi adalah tentang manusia
            Berdasarkan pemikiran perilaku, manusia dan ffactor social secara jelas didesain dalam aspek-aspek oprasional utama dari seluruh system akuntansi. Dari pengalaman dan praktik banyak manajer dan akuntan telah memperoleh pemahaman yang lebih dari sekedar aspek manusia dalam tugas mereka. Bagaimanapun harus diakui bahwa banyak system akuntansi masih dihadapkan pada berbagai kesulitan manusia yang tidak terhitung, bahkan penggunaan dan penerimaan seluruh sistem akuntansi terkadang dapat menjadi meragukan. Pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan dilakukan atas dasar sudut pandang hasil laporan mereka dan bukan atas dasar kontribusi mereka yang lebih luas terhadap efektivitas organisasi. Sebagian prosedur saat ini juga dapat menimbulkan pembatasan yang tidak di inginkan terhadap inisiatif manajerial. Prosedur dapat menjadi tujuan akhir itu sendiri jika semata-mata dibandingkan dengan teknik organisasi yang lebih luas.

Akuntansi adalah tindakan
Dalam organisasi, semua anggota mempunyai peran yang harus dimainkan dalam mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi tanggung jawab dan rasa tanggung jawab anggota terhadap. Rasa tanggung jawab tersebut pada sebagian organisasi dihargai dalam bentuk penghargaan tertentu. Dalam organisasi, masing-masing mempunyai tujuan dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Kesadaran dapat terwujud manakala mematuhi ketetapan dalam anggaran. Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab anggota organisasi dlaam memenuhi keinginan untuk mencapai tujuan dan sasaran informasi.

B. Dimensi akuntansi keprilakuan

Para akuntan dan manajer professional menyadari kebutuhan akan tambahan informasi ekonomi yang dihasilkan system akuntansi. Oleh karena itu informasi ditambah tidak hanya melaporkan data-data keuangan tetapi data-data non keuangan yang terkait dalam proses pengambilan keputusan. Sehingga para akuntan wajar memasukkan dimensi-dimensi keperilakuan dari berbagai pihak yang terkait dengan informasi yang dihasilkan oleh system.

lingkup akuntansi keprilakuan
           Akuntansi keprilakuan berada dibalik peran akuntansi tradisional yang berarti mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Dengan demikian, dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desain, konstruksi, serta penggunaan suatu system informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keprilakuan, dengan mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan system akuntansi, menceminkan dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu organisasi. Ruang lingkup akuntansi keprilakuan sangat luas yang meliputi antara lain :

  • ·         Aplikasi dari konsep ilmu keprilakuan terhadap disain kontruksi system akuntansi
  • ·         Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi
  • ·         Dengan cara mana informasi diproses untuk membantu pengambilan keputusan
  • ·         Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan perilaku-perilaku para pemakai data
  • ·         Pengembangan strategi untuk motivasi dan mempengaruhi perilaku,cita-cita serta tujuan dari orang-orang yang menjalankan organisasi pemakaian data.
Lingkup dari akuntansi  keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang besar :
  1. Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, kontruksi, dan penggunaan system akuntansi
  2. Pengaruh system akunatnsi terhadap perilaku manusia
  3. Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia
  4. Akuntansi keperilakuan : perluasan logis peran akuntansi tradisional
Baca juga: CONTOH PROPOSAL SKRIPSI

Pengambilan keputusan dengan menggunakan laporan akuntansi akan dapat menjadi lebih baik jika laporan tersebut banyak mengandung informasi yang relevan. Akuntan mengakui adanya fakta ini melalui prinsip akuntansi yang dikenal dengan penggungkapan penuh ( full disclouser). Prinsip ini memelukan penjelasan yang tidak hanya berfusi sebagai pengganti an penambahan informasi gyna mendukung laoran data perusahaan. Tetapi juga sebagai laporan menjelaskan kritik terhadap kejadian-kejadian non keuangan. Informasi tambahan dilaporkan abik dalam sebuah kerangaka laaporan keuangan atau dalam cacatan laoran keuangan sehingga diperlukan suatu msukan informasi keprilakuan guna melengkapi data keuangan dan data lain yang akan dilaporkan.

C. Lingkup dan sasaran hasil ilmu keprilakuan

Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi (Siegel, G. et all. 1989) Istilah ilmu keprilakuan adalah penemuan yang relative baru. Ilmu keprilakuan mencangkup biang riset manapun yang mempelajrinya baik melalui metode obsevasi maupun esperimentasi, perilaku manusia dalam lingkunan fisik maupun manual Ilmu keperilakuan adalah bagian dari ilmu social manusia. Ilmu sosial meliputi disiplin ilmu antropologi, sosiologi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi.

D. Lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi keprilakuan

Pada masa lalu, para akuntan semata-mata fokus pada pengukuran pendapatan dan biaya yang mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi masa depan. Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan mempengaruhi perilaku di masa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling berhubungan dalam organisasi.

E. Persamaan dan Perbedaan Ilmu kerilakuan dan Akuntansi Keperilakuan

Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi. Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial, sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntasi dan pengetahuan keperilakuan. Namun ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan sama-sama menggunakan prinsip sosiologi dan psikologi untuk menilai dan memecahkan permasalahan organisasi.

Ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu social, akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keprilakuan. Akuntansi keprilakuan diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu keprilakuan untuk menunjukkan dan memperediksi perilaku manusia.

            Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi (Siegel, G. et all. 1989), istilah sistem akuntansi yang dimaksud di sini dalam arti yang luas yang meliputi keseluruhan desain alat pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendalian, sistem penganggaran, desain akuntansi pertanggung jawaban, desain organisasi seperti desentralisasi atau sentralisasi, desain pengumpulan biaya, desain penilaian kinerja serta pelaporan keuangan. Secara lebih rinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi :
  1. Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap desain, konstruksi dan penggunaan sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan, yang berarti bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain orgaisasi
  2. Mempelajari pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, yang berarti bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi motivasi, produktifitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan kerja sama.
  3. untuk memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk mempegaruhi perilaku.

Sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (Behavioral Science), teori-teori akuntansi keperilakuan di kembangkan dari penelitian empiris atas perilaku manusia di organisasi. Dengan demikian, peranan penelitian dalam pengembangan ilmu itu sendiri sudah tidak diragukan lagi. Ruang lingkup penelitian di bidang akuntansi keperilakuan sangat luas sekali, tidak hanya meliputi bidanga akuntansi manajemen saja, tetapi juga menyangkut penelitian dalam bidang etika, auditing (pemeriksaan akuntan), sistem informasi akuntansi bahkan juga akuntansi keuangan.

F. Perspektif Berdasarkan perilaku manusia : Psikologi, Sosiologi dan Psikologi Sosial

Menurut Robbins (2003), Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi dan psikologi sosial menjadi kontribusi utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya melakukan pencarian untuk menguraikan dan menjelaskan perilaku manusia, walaupun secara keseluruhan mereka memiliki perspektif yang berbeda mengenai kondisi manusia. terutama merasa tertarik dengan bagaimana cara individu bertindak. Fokusnya didasarkan pada tindakan orang-orang ketika mereka bereaksi terhadap stimuli dalam lingkungan mereka, dan perilaku manusia dijelaskan dalam kaitannya dengan ciri, arah dan motivasi individu. Keutamaan psikologi didasarkan pada seseorang sebagai suatu organisasi. Psikologi, merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan dan kadang mengubah perilaku manusia. Para psikolog memperhatikan studi dan upaya memahami perilaku individual. Mereka yang telah menyumbangkan dan terus menambah pengetahuan tentang perilaku organisasional teoritikus pembelajaran, teoritikus keperibadian, psikologi konseling dan psikologi industri dan organisasi.

Bila psikologi memfokuskan perhatian mereka pada individu, sosiologi mempelajari sistem sosial di mana individu-individu mengisi peran-peran mereka, jadi sosiologi mempelajari orang-orang dalam hubungan dengan manusia-manusia sesamanya. Secara spesifik, sosiolog telah memberikan sumbangan mereka yang terbesar kepada perilaku organisasi melalui studi mereka terhadap perilaku kelompok dalam organisasi, terutama organisasi yang formal dan rumit. Beberapa bidang dalam perilaku organisasi yang menerima masukan yang berharga dari para sosiolog adalah dinamika kelompok, desain tim kerja, budaya organisasi, teknologi organisasi, birokrasi, komunikasi, kekuasaan dan konflik.

Psikologi sosial, adalah suatu bidang dalam psikologi, tetapi memadukan konsep-konsep baik dari psikologi maupun sosiologi yang memusatkan perhatian pada perilaku kelompok sosial. Penekanan keduanya adalah pada interaksi antara orang-orang dan bukan pada rangsangan fisik. Perilaku diterangkan dalam hubungannya dengan ilmu sosial, pengaruh sosial dan ilmu dinamika kelompok. Disamping itu para psikologi sosial memberikan sumbangan yang berarti dalam bidang-bidang pengukuran, pemahaman, dan perubahan sikap, pola komunikasi, cara-cara dalam kegiatan dapat memuaskan kebutuhan individu dan proses pengambilan keputusan kelompok.

Kita sering berpikir bahwa yang namanya dunia psikologi adalah dunia yang berkaitan dengan persoalan perasaan, motivasi, kepribadian, dan yang sejenisnya. Dan kalau berpikir tentang sosiologi, secara umum cenderung memikirkan persoalan kemasyarakatan. Kajian utama psikologi adalah pada persoalan kepribadian, mental, perilaku, dan dimensi-dimensi lain yang ada dalam diri manusia sebagai individu. Sosiologi lebih mengabdikan kajiannya pada budaya dan struktur sosial yang keduanya mempengaruhi interaksi, perilaku, dan kepribadian. Kedua bidang ilmu tersebut bertemu di daerah yang dinamakan psikologi sosial. Dengan demikian para psikolog berwenang merambah bidang ini, demikian pula para sosiolog. Namun karena perbedaan latar belakang maka para psikolog akan menekankan pengaruh situasi sosial terhadap proses dasar psikologikal persepsi, kognisi, emosi, dan sejenisnya. Sedangkan para sosiolog akan lebih menekankan pada bagaimana budaya dan struktur sosial mempengaruhi perilaku dan interaksi para individu dalam konteks sosial, dan lalu bagaimana pola perilaku dan interaksi tadi mengubah budaya dan struktur sosial. Jadi psikologi akan cenderung memusatkan pada atribut dinamis dari seseorang; sedangkan sosiologi akan mengkonsentrasikan pada atribut dan dinamika seseorang, perilaku, interaksi, struktur sosial, dan budaya, sebagai faktor - aktor yang saling mempengaruhi satu sama lainnya

BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
  • Ilmu pengetahuan keperilakuan  mempunyai kaitan dengan menjelaskan dan memperediksi mengenai keprilakuan manusia.
  • Akuntansi keprilakuan menghubungkan antara keprilakuan  manusia dan akuntansi.
  • Ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu social.
  • Akuntansi ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keprilakuan.
  • Akuntansi keprilakuan praktis digunakan dan diterapkan dengan menggunakan riset ilmu keprilakuan untuk menjelaskan dan memperediksi perilaku manusia.




DAFTAR PUSTAKA

Ishak, Muhammad, Arfan Ikhsan. 2005.Akuntansi Keprilakuan.Jakarta:Salemba Empat
Read More