BAB 3
PENUTUP........................................................................ 9
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Beberapa
riset akuntansi mulai mencoba menghubungkan dan menganggap penting untuk memasukkan
aspek keprilakuan dalam akuntansi. Sejak meningkatnya orang yang sudah memberikan
pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dari akuntansi terdapat suatu kecenderungan
untuk memandang secara lebih luas terhadap bagian akuntansi yang lebih subtansial.
Perspektif perilaku menurut pandangan ini telah dipenuhi dengan baik sehingga membuat
sistem akuntansi yang lebih dapat dicerna dan lebih dapat diterima oleh para manajer/pimpinan
dan karyawannya.
B.
Rumusan masalah
Mengetahui arti penting
dari tinjauan terhadap ilmu keperilakuan : dalam perspektif akuntansi
C.
Tujuan umum
Penyusunan
makalah ini merupakan syarat ujian ahir semester dari mata kuliah Akuntansi keperilakuan.
Selain merupakan syarat ujian makalah ini juga akan membahas dan menjelaskan
beberapa hal tentang akuntansi keperilakuan sebagai berikut :
- Menjelaskan mengenai akuntansi adalah tentang manusia
- Menjelaskan akuntansi adalah tindakan
- Menjelaskan lingkup akuntansi keperilakuan
- Menjelaskan akuntansi keperilakuan
- Menjelaskan lingkup dan sasaran hasil ilmu keperilakuan
- Menjelaskan lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi keperilakuan
- Menjelaskan persamaan dan perbedaan ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan
- Menejelaskan perspektif berdasarkan perilaku manusia : Psikologi, Sosiologi, dan Psikologi social.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Mempertimbangkan aspek keprilakuan terhadap akuntansi
Akuntansi adalah
tentang manusia
Berdasarkan pemikiran perilaku, manusia dan ffactor social secara jelas didesain
dalam aspek-aspek oprasional utama dari seluruh system akuntansi. Dari
pengalaman dan praktik banyak manajer dan akuntan telah memperoleh pemahaman
yang lebih dari sekedar aspek manusia dalam tugas mereka. Bagaimanapun harus
diakui bahwa banyak system akuntansi masih dihadapkan pada berbagai kesulitan
manusia yang tidak terhitung, bahkan penggunaan dan penerimaan seluruh sistem
akuntansi terkadang dapat menjadi meragukan. Pertanggungjawaban dan pengambilan
keputusan dilakukan atas dasar sudut pandang hasil laporan mereka dan bukan
atas dasar kontribusi mereka yang lebih luas terhadap efektivitas organisasi.
Sebagian prosedur saat ini juga dapat menimbulkan pembatasan yang tidak di
inginkan terhadap inisiatif manajerial. Prosedur dapat menjadi tujuan akhir itu
sendiri jika semata-mata dibandingkan dengan teknik organisasi yang lebih luas.
Akuntansi adalah
tindakan
Dalam
organisasi, semua anggota mempunyai peran yang harus dimainkan dalam mencapai
tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi tanggung
jawab dan rasa tanggung jawab anggota terhadap. Rasa tanggung jawab tersebut
pada sebagian organisasi dihargai dalam bentuk penghargaan tertentu. Dalam
organisasi, masing-masing mempunyai tujuan dan bertanggung jawab untuk mencapai
tujuan organisasi tersebut. Kesadaran dapat terwujud manakala mematuhi
ketetapan dalam anggaran. Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif juga
merupakan salah satu bentuk tanggung jawab anggota organisasi dlaam memenuhi
keinginan untuk mencapai tujuan dan sasaran informasi.
B.
Dimensi akuntansi keprilakuan
Para
akuntan dan manajer professional menyadari kebutuhan akan tambahan informasi
ekonomi yang dihasilkan system akuntansi. Oleh karena itu informasi ditambah
tidak hanya melaporkan data-data keuangan tetapi data-data non keuangan yang
terkait dalam proses pengambilan keputusan. Sehingga para akuntan wajar
memasukkan dimensi-dimensi keperilakuan dari berbagai pihak yang terkait dengan
informasi yang dihasilkan oleh system.
lingkup akuntansi
keprilakuan
Akuntansi
keprilakuan berada dibalik peran akuntansi tradisional yang berarti
mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Dengan
demikian, dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan
desain, konstruksi, serta penggunaan suatu system informasi akuntansi yang
efisien. Akuntansi keprilakuan, dengan mempertimbangkan hubungan antara
perilaku manusia dan system akuntansi, menceminkan dimensi sosial dan budaya
manusia dalam suatu organisasi. Ruang lingkup akuntansi keprilakuan sangat luas
yang meliputi antara lain :
- ·
Aplikasi dari konsep ilmu keprilakuan
terhadap disain kontruksi system akuntansi
- ·
Studi reaksi manusia terhadap format dan
isi laporan akuntansi
- ·
Dengan cara mana informasi diproses
untuk membantu pengambilan keputusan
- ·
Pengembangan teknik pelaporan yang dapat
mengkomunikasikan perilaku-perilaku para pemakai data
- ·
Pengembangan strategi untuk motivasi dan
mempengaruhi perilaku,cita-cita serta tujuan dari orang-orang yang menjalankan
organisasi pemakaian data.
Lingkup dari akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang
besar :
- Pengaruh perilaku manusia berdasarkan
desain, kontruksi, dan penggunaan system akuntansi
- Pengaruh system akunatnsi terhadap
perilaku manusia
- Metode untuk memprediksi dan strategi
untuk mengubah perilaku manusia
- Akuntansi keperilakuan
: perluasan logis peran akuntansi tradisional
Baca juga: CONTOH PROPOSAL SKRIPSI
Pengambilan
keputusan dengan menggunakan laporan akuntansi akan dapat menjadi lebih baik
jika laporan tersebut banyak mengandung informasi yang relevan. Akuntan
mengakui adanya fakta ini melalui prinsip akuntansi yang dikenal dengan
penggungkapan penuh ( full disclouser).
Prinsip ini memelukan penjelasan yang tidak hanya berfusi sebagai pengganti an
penambahan informasi gyna mendukung laoran data perusahaan. Tetapi juga sebagai
laporan menjelaskan kritik terhadap kejadian-kejadian non keuangan. Informasi
tambahan dilaporkan abik dalam sebuah kerangaka laaporan keuangan atau dalam
cacatan laoran keuangan sehingga diperlukan suatu msukan informasi keprilakuan
guna melengkapi data keuangan dan data lain yang akan dilaporkan.
C.
Lingkup dan sasaran hasil ilmu keprilakuan
Akuntansi
keperilakuan (behavioral accounting)
adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia
dengan sistem akuntansi (Siegel, G. et all. 1989) Istilah ilmu keprilakuan
adalah penemuan yang relative baru. Ilmu keprilakuan mencangkup biang riset
manapun yang mempelajrinya baik melalui metode obsevasi maupun esperimentasi,
perilaku manusia dalam lingkunan fisik maupun manual Ilmu keperilakuan adalah
bagian dari ilmu social manusia. Ilmu sosial meliputi disiplin ilmu antropologi,
sosiologi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi.
D.
Lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi keprilakuan
Pada
masa lalu, para akuntan semata-mata fokus pada pengukuran pendapatan dan biaya
yang mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi
masa depan. Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa
lalu dari perilaku manusia dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu
faktor yang akan mempengaruhi perilaku di masa depan. Mereka melewatkan fakta
bahwa arti pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan
memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang
saling berhubungan dalam organisasi.
E.
Persamaan dan Perbedaan Ilmu kerilakuan dan Akuntansi Keperilakuan
Ilmu
keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan
manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia
dengan akuntansi. Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial,
sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntasi dan
pengetahuan keperilakuan. Namun ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan
sama-sama menggunakan prinsip sosiologi dan psikologi untuk menilai dan
memecahkan permasalahan organisasi.
Ilmu
keprilakuan merupakan bagian dari ilmu social, akuntansi keperilakuan merupakan
bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keprilakuan. Akuntansi keprilakuan
diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu keprilakuan untuk menunjukkan
dan memperediksi perilaku manusia.
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi yang mempelajari
hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi (Siegel, G. et all.
1989), istilah sistem akuntansi yang dimaksud di sini dalam arti yang luas yang
meliputi keseluruhan desain alat pengendalian manajemen yang meliputi sistem
pengendalian, sistem penganggaran, desain akuntansi pertanggung jawaban, desain
organisasi seperti desentralisasi atau sentralisasi, desain pengumpulan biaya,
desain penilaian kinerja serta pelaporan keuangan. Secara lebih rinci ruang
lingkup akuntansi keperilakuan meliputi :
- Mempelajari pengaruh antara perilaku
manusia terhadap desain, konstruksi dan penggunaan sistem akuntansi yang
diterapkan dalam perusahaan, yang berarti bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan
manajemen mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain orgaisasi
- Mempelajari pengaruh sistem akuntansi
terhadap perilaku manusia, yang berarti bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi
motivasi, produktifitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan kerja sama.
- untuk memprediksi perilaku manusia dan
strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi dapat
dipergunakan untuk mempegaruhi perilaku.
Sebagai
bagian dari ilmu keperilakuan (Behavioral
Science), teori-teori akuntansi keperilakuan di kembangkan dari penelitian
empiris atas perilaku manusia di organisasi. Dengan demikian, peranan
penelitian dalam pengembangan ilmu itu sendiri sudah tidak diragukan lagi.
Ruang lingkup penelitian di bidang akuntansi keperilakuan sangat luas sekali,
tidak hanya meliputi bidanga akuntansi manajemen saja, tetapi juga menyangkut
penelitian dalam bidang etika, auditing (pemeriksaan akuntan), sistem informasi
akuntansi bahkan juga akuntansi keuangan.
F.
Perspektif Berdasarkan perilaku manusia : Psikologi, Sosiologi dan Psikologi
Sosial
Menurut
Robbins (2003), Ketiga hal tersebut,
yaitu psikologi, sosiologi dan psikologi sosial menjadi kontribusi utama dari
ilmu keperilakuan. Ketiganya melakukan pencarian untuk menguraikan dan
menjelaskan perilaku manusia, walaupun secara keseluruhan mereka memiliki
perspektif yang berbeda mengenai kondisi manusia. terutama merasa tertarik
dengan bagaimana cara individu bertindak. Fokusnya didasarkan pada tindakan
orang-orang ketika mereka bereaksi terhadap stimuli dalam lingkungan mereka,
dan perilaku manusia dijelaskan dalam kaitannya dengan ciri, arah dan motivasi
individu. Keutamaan psikologi didasarkan pada seseorang sebagai suatu
organisasi. Psikologi, merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur,
menjelaskan dan kadang mengubah perilaku manusia. Para psikolog memperhatikan
studi dan upaya memahami perilaku individual. Mereka yang telah menyumbangkan
dan terus menambah pengetahuan tentang perilaku organisasional teoritikus
pembelajaran, teoritikus keperibadian, psikologi konseling dan psikologi
industri dan organisasi.
Bila
psikologi memfokuskan perhatian mereka pada individu, sosiologi mempelajari
sistem sosial di mana individu-individu mengisi peran-peran mereka, jadi
sosiologi mempelajari orang-orang dalam hubungan dengan manusia-manusia
sesamanya. Secara spesifik, sosiolog telah memberikan sumbangan mereka yang
terbesar kepada perilaku organisasi melalui studi mereka terhadap perilaku
kelompok dalam organisasi, terutama organisasi yang formal dan rumit. Beberapa
bidang dalam perilaku organisasi yang menerima masukan yang berharga dari para
sosiolog adalah dinamika kelompok, desain tim kerja, budaya organisasi,
teknologi organisasi, birokrasi, komunikasi, kekuasaan dan konflik.
Psikologi
sosial, adalah suatu bidang dalam psikologi, tetapi memadukan konsep-konsep
baik dari psikologi maupun sosiologi yang memusatkan perhatian pada perilaku
kelompok sosial. Penekanan keduanya adalah pada interaksi antara orang-orang
dan bukan pada rangsangan fisik. Perilaku diterangkan dalam hubungannya dengan
ilmu sosial, pengaruh sosial dan ilmu dinamika kelompok. Disamping itu para
psikologi sosial memberikan sumbangan yang berarti dalam bidang-bidang
pengukuran, pemahaman, dan perubahan sikap, pola komunikasi, cara-cara dalam
kegiatan dapat memuaskan kebutuhan individu dan proses pengambilan keputusan
kelompok.
Kita
sering berpikir bahwa yang namanya dunia psikologi adalah dunia yang berkaitan
dengan persoalan perasaan, motivasi, kepribadian, dan yang sejenisnya. Dan
kalau berpikir tentang sosiologi, secara umum cenderung memikirkan persoalan
kemasyarakatan. Kajian utama psikologi adalah pada persoalan kepribadian,
mental, perilaku, dan dimensi-dimensi lain yang ada dalam diri manusia sebagai
individu. Sosiologi lebih mengabdikan kajiannya pada budaya dan struktur sosial
yang keduanya mempengaruhi interaksi, perilaku, dan kepribadian. Kedua bidang
ilmu tersebut bertemu di daerah yang dinamakan psikologi sosial. Dengan
demikian para psikolog berwenang merambah bidang ini, demikian pula para
sosiolog. Namun karena perbedaan latar belakang maka para psikolog akan menekankan
pengaruh situasi sosial terhadap proses dasar psikologikal persepsi, kognisi,
emosi, dan sejenisnya. Sedangkan para sosiolog akan lebih menekankan pada
bagaimana budaya dan struktur sosial mempengaruhi perilaku dan interaksi para
individu dalam konteks sosial, dan lalu bagaimana pola perilaku dan interaksi
tadi mengubah budaya dan struktur sosial. Jadi psikologi akan cenderung
memusatkan pada atribut dinamis dari seseorang; sedangkan sosiologi akan
mengkonsentrasikan pada atribut dan dinamika seseorang, perilaku, interaksi,
struktur sosial, dan budaya, sebagai faktor - aktor yang saling mempengaruhi
satu sama lainnya
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
- Ilmu pengetahuan keperilakuan mempunyai kaitan dengan menjelaskan dan
memperediksi mengenai keprilakuan manusia.
- Akuntansi keprilakuan menghubungkan
antara keprilakuan manusia dan akuntansi.
- Ilmu keprilakuan merupakan bagian dari
ilmu social.
- Akuntansi ilmu keprilakuan merupakan
bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keprilakuan.
- Akuntansi keprilakuan praktis digunakan
dan diterapkan dengan menggunakan riset ilmu keprilakuan untuk menjelaskan dan
memperediksi perilaku manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Ishak,
Muhammad, Arfan Ikhsan. 2005.Akuntansi Keprilakuan.Jakarta:Salemba Empat