Friday, 12 August 2016

CONTOH MAKALAH AKUNTANSI

AKUNTANSI KEPERILAKUAN 
"Tinjauan terhadap ilmu keperilakuan : Dalam perspektif akuntansi"


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................3

   1.Mempertimbangkan aspek keperilakuan terhadap akuntansi..3
   2.Dimensi akuntansi keprilakuan................................................4
   3.Lingkup dan sasaran hasil ilmu keperilakuan..........................5
   4.Lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi keperilakuan...........5
   5.Persamaan dan perbedaan ilmu keperilauan dan akuntansi keperilakuan.. 6
   6.Perspektif berdasarkan keperilakuan manusia : psikologi, sosiologi, psikologi sosial............................................................................................. 7

BAB 3 PENUTUP........................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................10


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Beberapa riset akuntansi mulai mencoba menghubungkan dan menganggap penting untuk memasukkan aspek keprilakuan dalam akuntansi. Sejak meningkatnya orang yang sudah memberikan pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dari akuntansi terdapat suatu kecenderungan untuk memandang secara lebih luas terhadap bagian akuntansi yang lebih subtansial. Perspektif perilaku menurut pandangan ini telah dipenuhi dengan baik sehingga membuat sistem akuntansi yang lebih dapat dicerna dan lebih dapat diterima oleh para manajer/pimpinan dan karyawannya.

B. Rumusan masalah
Mengetahui arti penting dari tinjauan terhadap ilmu keperilakuan :  dalam perspektif akuntansi

C. Tujuan umum

Penyusunan makalah ini merupakan syarat ujian ahir semester dari mata kuliah Akuntansi keperilakuan. Selain merupakan syarat ujian makalah ini juga akan membahas dan menjelaskan beberapa hal tentang akuntansi keperilakuan sebagai berikut :
  1. Menjelaskan mengenai akuntansi adalah tentang manusia
  2. Menjelaskan akuntansi adalah tindakan
  3. Menjelaskan lingkup akuntansi keperilakuan
  4. Menjelaskan akuntansi keperilakuan
  5. Menjelaskan lingkup dan sasaran hasil ilmu keperilakuan
  6. Menjelaskan lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi keperilakuan
  7. Menjelaskan persamaan dan perbedaan ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan
  8. Menejelaskan perspektif berdasarkan perilaku manusia : Psikologi, Sosiologi, dan Psikologi social.

BAB 2
PEMBAHASAN
A. Mempertimbangkan aspek keprilakuan terhadap akuntansi

Akuntansi adalah tentang manusia
            Berdasarkan pemikiran perilaku, manusia dan ffactor social secara jelas didesain dalam aspek-aspek oprasional utama dari seluruh system akuntansi. Dari pengalaman dan praktik banyak manajer dan akuntan telah memperoleh pemahaman yang lebih dari sekedar aspek manusia dalam tugas mereka. Bagaimanapun harus diakui bahwa banyak system akuntansi masih dihadapkan pada berbagai kesulitan manusia yang tidak terhitung, bahkan penggunaan dan penerimaan seluruh sistem akuntansi terkadang dapat menjadi meragukan. Pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan dilakukan atas dasar sudut pandang hasil laporan mereka dan bukan atas dasar kontribusi mereka yang lebih luas terhadap efektivitas organisasi. Sebagian prosedur saat ini juga dapat menimbulkan pembatasan yang tidak di inginkan terhadap inisiatif manajerial. Prosedur dapat menjadi tujuan akhir itu sendiri jika semata-mata dibandingkan dengan teknik organisasi yang lebih luas.

Akuntansi adalah tindakan
Dalam organisasi, semua anggota mempunyai peran yang harus dimainkan dalam mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi tanggung jawab dan rasa tanggung jawab anggota terhadap. Rasa tanggung jawab tersebut pada sebagian organisasi dihargai dalam bentuk penghargaan tertentu. Dalam organisasi, masing-masing mempunyai tujuan dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Kesadaran dapat terwujud manakala mematuhi ketetapan dalam anggaran. Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab anggota organisasi dlaam memenuhi keinginan untuk mencapai tujuan dan sasaran informasi.

B. Dimensi akuntansi keprilakuan

Para akuntan dan manajer professional menyadari kebutuhan akan tambahan informasi ekonomi yang dihasilkan system akuntansi. Oleh karena itu informasi ditambah tidak hanya melaporkan data-data keuangan tetapi data-data non keuangan yang terkait dalam proses pengambilan keputusan. Sehingga para akuntan wajar memasukkan dimensi-dimensi keperilakuan dari berbagai pihak yang terkait dengan informasi yang dihasilkan oleh system.

lingkup akuntansi keprilakuan
           Akuntansi keprilakuan berada dibalik peran akuntansi tradisional yang berarti mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Dengan demikian, dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desain, konstruksi, serta penggunaan suatu system informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keprilakuan, dengan mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan system akuntansi, menceminkan dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu organisasi. Ruang lingkup akuntansi keprilakuan sangat luas yang meliputi antara lain :

  • ·         Aplikasi dari konsep ilmu keprilakuan terhadap disain kontruksi system akuntansi
  • ·         Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi
  • ·         Dengan cara mana informasi diproses untuk membantu pengambilan keputusan
  • ·         Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan perilaku-perilaku para pemakai data
  • ·         Pengembangan strategi untuk motivasi dan mempengaruhi perilaku,cita-cita serta tujuan dari orang-orang yang menjalankan organisasi pemakaian data.
Lingkup dari akuntansi  keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang besar :
  1. Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, kontruksi, dan penggunaan system akuntansi
  2. Pengaruh system akunatnsi terhadap perilaku manusia
  3. Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia
  4. Akuntansi keperilakuan : perluasan logis peran akuntansi tradisional
Baca juga: CONTOH PROPOSAL SKRIPSI

Pengambilan keputusan dengan menggunakan laporan akuntansi akan dapat menjadi lebih baik jika laporan tersebut banyak mengandung informasi yang relevan. Akuntan mengakui adanya fakta ini melalui prinsip akuntansi yang dikenal dengan penggungkapan penuh ( full disclouser). Prinsip ini memelukan penjelasan yang tidak hanya berfusi sebagai pengganti an penambahan informasi gyna mendukung laoran data perusahaan. Tetapi juga sebagai laporan menjelaskan kritik terhadap kejadian-kejadian non keuangan. Informasi tambahan dilaporkan abik dalam sebuah kerangaka laaporan keuangan atau dalam cacatan laoran keuangan sehingga diperlukan suatu msukan informasi keprilakuan guna melengkapi data keuangan dan data lain yang akan dilaporkan.

C. Lingkup dan sasaran hasil ilmu keprilakuan

Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi (Siegel, G. et all. 1989) Istilah ilmu keprilakuan adalah penemuan yang relative baru. Ilmu keprilakuan mencangkup biang riset manapun yang mempelajrinya baik melalui metode obsevasi maupun esperimentasi, perilaku manusia dalam lingkunan fisik maupun manual Ilmu keperilakuan adalah bagian dari ilmu social manusia. Ilmu sosial meliputi disiplin ilmu antropologi, sosiologi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi.

D. Lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi keprilakuan

Pada masa lalu, para akuntan semata-mata fokus pada pengukuran pendapatan dan biaya yang mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi masa depan. Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan mempengaruhi perilaku di masa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling berhubungan dalam organisasi.

E. Persamaan dan Perbedaan Ilmu kerilakuan dan Akuntansi Keperilakuan

Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi. Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial, sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntasi dan pengetahuan keperilakuan. Namun ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan sama-sama menggunakan prinsip sosiologi dan psikologi untuk menilai dan memecahkan permasalahan organisasi.

Ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu social, akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keprilakuan. Akuntansi keprilakuan diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu keprilakuan untuk menunjukkan dan memperediksi perilaku manusia.

            Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi (Siegel, G. et all. 1989), istilah sistem akuntansi yang dimaksud di sini dalam arti yang luas yang meliputi keseluruhan desain alat pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendalian, sistem penganggaran, desain akuntansi pertanggung jawaban, desain organisasi seperti desentralisasi atau sentralisasi, desain pengumpulan biaya, desain penilaian kinerja serta pelaporan keuangan. Secara lebih rinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi :
  1. Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap desain, konstruksi dan penggunaan sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan, yang berarti bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain orgaisasi
  2. Mempelajari pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, yang berarti bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi motivasi, produktifitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan kerja sama.
  3. untuk memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk mempegaruhi perilaku.

Sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (Behavioral Science), teori-teori akuntansi keperilakuan di kembangkan dari penelitian empiris atas perilaku manusia di organisasi. Dengan demikian, peranan penelitian dalam pengembangan ilmu itu sendiri sudah tidak diragukan lagi. Ruang lingkup penelitian di bidang akuntansi keperilakuan sangat luas sekali, tidak hanya meliputi bidanga akuntansi manajemen saja, tetapi juga menyangkut penelitian dalam bidang etika, auditing (pemeriksaan akuntan), sistem informasi akuntansi bahkan juga akuntansi keuangan.

F. Perspektif Berdasarkan perilaku manusia : Psikologi, Sosiologi dan Psikologi Sosial

Menurut Robbins (2003), Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi dan psikologi sosial menjadi kontribusi utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya melakukan pencarian untuk menguraikan dan menjelaskan perilaku manusia, walaupun secara keseluruhan mereka memiliki perspektif yang berbeda mengenai kondisi manusia. terutama merasa tertarik dengan bagaimana cara individu bertindak. Fokusnya didasarkan pada tindakan orang-orang ketika mereka bereaksi terhadap stimuli dalam lingkungan mereka, dan perilaku manusia dijelaskan dalam kaitannya dengan ciri, arah dan motivasi individu. Keutamaan psikologi didasarkan pada seseorang sebagai suatu organisasi. Psikologi, merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan dan kadang mengubah perilaku manusia. Para psikolog memperhatikan studi dan upaya memahami perilaku individual. Mereka yang telah menyumbangkan dan terus menambah pengetahuan tentang perilaku organisasional teoritikus pembelajaran, teoritikus keperibadian, psikologi konseling dan psikologi industri dan organisasi.

Bila psikologi memfokuskan perhatian mereka pada individu, sosiologi mempelajari sistem sosial di mana individu-individu mengisi peran-peran mereka, jadi sosiologi mempelajari orang-orang dalam hubungan dengan manusia-manusia sesamanya. Secara spesifik, sosiolog telah memberikan sumbangan mereka yang terbesar kepada perilaku organisasi melalui studi mereka terhadap perilaku kelompok dalam organisasi, terutama organisasi yang formal dan rumit. Beberapa bidang dalam perilaku organisasi yang menerima masukan yang berharga dari para sosiolog adalah dinamika kelompok, desain tim kerja, budaya organisasi, teknologi organisasi, birokrasi, komunikasi, kekuasaan dan konflik.

Psikologi sosial, adalah suatu bidang dalam psikologi, tetapi memadukan konsep-konsep baik dari psikologi maupun sosiologi yang memusatkan perhatian pada perilaku kelompok sosial. Penekanan keduanya adalah pada interaksi antara orang-orang dan bukan pada rangsangan fisik. Perilaku diterangkan dalam hubungannya dengan ilmu sosial, pengaruh sosial dan ilmu dinamika kelompok. Disamping itu para psikologi sosial memberikan sumbangan yang berarti dalam bidang-bidang pengukuran, pemahaman, dan perubahan sikap, pola komunikasi, cara-cara dalam kegiatan dapat memuaskan kebutuhan individu dan proses pengambilan keputusan kelompok.

Kita sering berpikir bahwa yang namanya dunia psikologi adalah dunia yang berkaitan dengan persoalan perasaan, motivasi, kepribadian, dan yang sejenisnya. Dan kalau berpikir tentang sosiologi, secara umum cenderung memikirkan persoalan kemasyarakatan. Kajian utama psikologi adalah pada persoalan kepribadian, mental, perilaku, dan dimensi-dimensi lain yang ada dalam diri manusia sebagai individu. Sosiologi lebih mengabdikan kajiannya pada budaya dan struktur sosial yang keduanya mempengaruhi interaksi, perilaku, dan kepribadian. Kedua bidang ilmu tersebut bertemu di daerah yang dinamakan psikologi sosial. Dengan demikian para psikolog berwenang merambah bidang ini, demikian pula para sosiolog. Namun karena perbedaan latar belakang maka para psikolog akan menekankan pengaruh situasi sosial terhadap proses dasar psikologikal persepsi, kognisi, emosi, dan sejenisnya. Sedangkan para sosiolog akan lebih menekankan pada bagaimana budaya dan struktur sosial mempengaruhi perilaku dan interaksi para individu dalam konteks sosial, dan lalu bagaimana pola perilaku dan interaksi tadi mengubah budaya dan struktur sosial. Jadi psikologi akan cenderung memusatkan pada atribut dinamis dari seseorang; sedangkan sosiologi akan mengkonsentrasikan pada atribut dan dinamika seseorang, perilaku, interaksi, struktur sosial, dan budaya, sebagai faktor - aktor yang saling mempengaruhi satu sama lainnya

BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
  • Ilmu pengetahuan keperilakuan  mempunyai kaitan dengan menjelaskan dan memperediksi mengenai keprilakuan manusia.
  • Akuntansi keprilakuan menghubungkan antara keprilakuan  manusia dan akuntansi.
  • Ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu social.
  • Akuntansi ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keprilakuan.
  • Akuntansi keprilakuan praktis digunakan dan diterapkan dengan menggunakan riset ilmu keprilakuan untuk menjelaskan dan memperediksi perilaku manusia.




DAFTAR PUSTAKA

Ishak, Muhammad, Arfan Ikhsan. 2005.Akuntansi Keprilakuan.Jakarta:Salemba Empat

2 comments


EmoticonEmoticon