PENGARUH FAKTOR
KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DI
SUBOSUKAWONOSRATEN
PENDAHULUAN
Latar belakang
Latar
belakang penelitian ini adalah atas peraturan perundang-undangan yang telah
dikeluarkan oleh pemerintah menunjukkan reformasi pengelolaan keuangan negara.
Paket peraturan perundang-undangan tersebut diantaranya adalah: Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Undang-undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Peraturan Pemerintah Nomor
58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Permendagri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Terbitnya Peraturan Mentri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
berbagai peraturan serta perundang-undangan tersebut diatas diharapkan dapat
dijadikan landasan yang kokoh bagi pengelola keuangan Negara dalam rangka
menjadikan good governance dan clean government.
Penelitian ini menguji
Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sitem Akuntansi Keuangan
Daerah. Penelitian ini akan menguji pengaruh faktor perilaku organisaional,
konflik kognetif dan afektif dalam meningkatkan kegunaan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah di Pemerintah Daerah SUBOSUKAWONOSRATEN (Kotamadya Surakarta,
Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten
Karanganyar, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten).
Rumusan masalah
- Apakah Faktor Organisasi seperti Dukungan Atasan, Kejelasan Tujuan dan Pelatihan akan berpengaruh langsung meningkatkan kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ?
- Apakah Faktor organisasi seperti dukungan Atasan, Kejelasan Tujuan dan Pelatihan dengan variabel intervening dapat meningkatkan konflik kognetif, menurunkan konflek Afektif yang pada gilirannya akan meningkatkan kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ?
Tujuan penelitian
Menguji
pengaruh langsung faktor organisasional seperti (Dukungan Atasan, Kejelasan
Tujuan dan Pelatihan) dalam meningkatkan kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah, Menguji pengaruh tidak langsung faktor organisasi seperti (Dukungan
Atasan, Kejelasan Tujuan dan Pelatihan) melalui variabel intervening akan dapat
meningkatkan konflik kognetif, menurunkan konflik afektif yang pada gilirannya
akan meningkatkan kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Batasan penelitian
- Responden penelitian terbatas pada Pengelola Keuangan SKPD Penatausahaan masing-masing Dinas di SUBOSUKAWONOSRATEN.
- Variabel dalam penelitian ini terbatas hanya pada faktor keperilakuan saja
Manfaat penelitian
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak Akademisi dapat memberika
kontribusi dalam menambah literatur mengenai Faktor Keperilakuan Organisasi
Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, bagi Praktisi, sebagai bahan
pertimbangan dan masukan bagi pemerintah daerah dalam Implementasi sistem
akuntansi keuangan daerah yang transparansi dan akuntabilitas.
TINJAUAN
PUSTAKA
tinjauan teori
Pengertian
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah .
Akuntansi adalah suatu sistem. Sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri atas subsistem-subsistem atau kesatuan yang terdiri atas
kesatuan yang lebih kecil, yang berhubungan satu sama lain dan mempunyai tujuan
tertentru. Suatu sistem mengolah input (masukan) menjadi output (keluaran).
Input sistem akuntansi adalah bukti-bukti transaksi dalam bentuk dokumen atau
formulir. Output –nya adalah laporan keuangan. Sistem akuntansi pemerintah
daerah meliputi serangkaian proses ataupun prosedur, yang dimulai dari pencatatan,
penggolongan, dan peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan serta
pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah. Tahap-tahap dalam siklus akuntansi dimulai dari
bukti transaksi, jurnal, posting ke buku besar, membuat neraca saldo, membuat
jurnal penyesuaian, menyusun neraca saldo, membuat laporan keuangan, jurnal
penutupan, dan neraca setelah penutupan. Laporan Keuangan, sesuai dengan siklus
akuntansi, setelah penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian disusun
laporan-laporan keuangan dengan mengambil data neraca saldo setelah
penyesuaian. Berdasarkan neraca saldo setelah penyesuaian maka dibuatlah:
Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas dan Catatan Atas
Laporan Keuangan (CALK). Dalam rangka penyusunan dan penyajian laporan keuangan
pemerintah daerah yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pasal 97 Peraturan Pemerintah
Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan dalam pasal 239
Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimna telah diubah
dengan Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa untuk tertib administrasi pengelolaan
keuangan daerah, kepala daerah menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang
kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah dengan mengacu pada SAP. Dengan catatan
Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 59 tidak mengatur perubahan atas pasal 239
Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006. Selanjutnya berdasarkan
pasal 308 dan pasal 309 Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 13 Tahun 2006,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 59 Tahun
2007 tentang perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negreri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Tinjauan penelitian terdahulu
Faktor Keperilakuan Organisasi
Faktor
organisasi
dalam implementasi sistem ada tiga aspek, meliputi dukungan atasan, kejelasan
tujuan, dan pelatihan. Faktor-faktor tersebut didefinisikan sebagai berikut
(Chenhall, 2004): Dukungan Atasan diartikan sebagai keterlibatan manajer dalam
kemajuan proyek dan menyediakan sumber daya yang diperlukan, Kejelasan Tujuan
didefinisikan sebagai kejelasan dari sasaran dan tujuan digunakannya Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah di semua level organisasi, dan Pelatihan merupakan
suatu usaha pengarahan dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman mengenai
sistem.
Baca juga: CONTOH MAKALAH AKUNTANSI
Variabel Intervening Konflik
Kognitif dan Konflik Afektif
Memaksimalkan
konflik kognitif dan meminimalkan konflik afektif Tuckman (1988) menyatakan
bahwa variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel
penyela/antar yang terletak diantara variabel independen dan dependen, sehingga
variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya
variabel dependen. Konflik kognitif dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah
dan mendorong kea arah perbaikan pengambilan keputusan. Manfaat yang diperoleh
dari konflik kognitif berasal dari potensinya untuk menyediakan kesempatan
untuk interaksi dengan dialegctical style, berdebat, mempertahankan argument
yang memiliki melawan argument lain dalam organisasi (Mitroff dan Emshoff,
1979, Janis, 1982; Swhweiger dan Sandlerg, 1989 dalam henhall, 2004).
Konflik
afektif cenderung melibatkan persepsi yang mengancam posisi seseorang di dalam
suatu kelompok, pertikaian, frustasi dan firksi antara pribadi seseorang dengan
nialai norma yang ada (Petersen, 1983; Ross, 1989 dan Amason, 1996 dalam
Chenhall, 2004). Beberapa kasus yang terdapat dalam penelitian Chenhall (2004)
mengenai implementasi Activity Based Costing Manajemen, konflik afektif ini
berpotensi dapat mengurangi kegunaan ABCM untuk perencanaan produk dan
manajemen biaya.
Psikologi
kognetif adalah ilmu pengetahuan ilmiah dari psikologi yang mempelajari
kondisi, yaitu proses-proses mental yang mendasari perilaku . Psikologi
kognetif mempunyai riset dominan yang luas termasuk bekerja dengan memori,
atensi, persepsi dan representasi pengetahuan, memberi alasan, kreativitas dan
pemecahan masalah (Hartono, 2007).
kerangka konseptual dan pernyataan hipotesis
Model
faktor keperilakuan organisasi (pelatihan, kejelasan tujuan dan dukungan
atasan) dengan variabel intervening kognetif dan afektif konflik akan
meningkatkan Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan
PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DI SUBOSUKAWONOSRATEN
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain
Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan Structural Equation Model
(SEM). Penelitian ini akan mengukur pengaruh faktor organisasional meliputi:
pelatihan, kejelasan tujuan, dukungan atasan melalui variabel Intervening
konflik kognetif dan afektif terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan
daerah, dan pengaruh langsung antara faktor organisasional yang meliputi
pelatihan, kejelasan tujuan, dukungan atasan terhadap kegunaan Sistem Akuntansi
keuangan daerah. Teknik analisis ini menggunakan program Analisis Of Moment Structure (AMOS 16.0)
populasi dan sampel
Populasi
penelitian terbatas pada Pengelola Keuangan SKPD Penatausahaan masing-masing
Dinas di SUBOSUKAWONOSRATEN
variabel penelitian
klasifikasi variabel
Penelitian
ini akan mengukur pengaruh faktor organisasional meliputi: pelatihan, kejelasan
tujuan, dukungan atasan melalui variabel Intervening konflik kognetif dan
afektif terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah,
Devinisi Operasional
Variabel
Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah. Faktor organisasional terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan
daerah diukur dengan menggunakan 9 item instrument yang dibangun oleh Shield
dan Young (1989) dan Shield (1995) yang dimodifikasi.
Kegunaan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Adapun Kegunaan sistem akuntansi keuangan
daerah ini diharapkan dapat memenuhi tuntutan dari masyarakat tentang transparansi
dan akuntabilitas dari lembaga sektor publik. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
dapat berguna untuk mengelola dana secara transparan, ekonomis, efektif, efisien
dan akuntabel
Prosedur pengambilan data
Penelitian
ini menggunakan data primer. pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner
tersebut didistribusikan langsung oleh peneliti kepada responden. Jumlah
Kuesioner yang dikirim kepada responden sebanyak 511 kuesioner.
Model dan teknik analisis data
Uji
Kualitas Data dan .Uji realibilitas data. Uji kualitas data uji ralibilitas
data dilakukan melihat nilai Cronbrach
Alpha (α) dari variabel yang diteliti. Pengujian validitas Corelasi Product Moment dengan menggunakan Program SPSS
12,0. Pengujian validitas Corelasi Product Moment dengan menggunakan Program
SPSS 12,0. Uji Asumsi Model Asumsi-asumsi untuk terpenuhinya pada pengujian
model analisis path atau analisis jalur adalah sebagai berikut: Ukuran sampel.
Sampel minimum yang diharapkan dapat kembali minimal 100 eksemplar, sesuai
dengan ketentuan yang disyaratkan untuk analisis data menggunakan Structural Equation Model (SEM) Hair et
al., (1998). Uji normalitas data. Assesment
of normality merupakan output
untuk menguji data normal secara multivariate
Pendekatan non parametric dikenal
dengan resempling (Hair et.al, 1998). Evaluasi Outlier. Mahalanobis distance
untuk mengukur data outlier yaitu mendeteksi apakah sekor observasi ada yang
jauh berbeda dengan skor centroid .Pengujian terhadap multivariate outlier dievalusi denggan Chi Square. Mahalanobis
d-squared digunakan untuk mengukur jarak skor hasil observasi terhadap nilai
centroidnya. Hasil pengolahan data dengan AMOS 16.0 . Evaluasi Multicollinearity
atau Singularity. Evaluasi Multicollinearity atau Singularity dilakukan melihat
determinan matrik kovarian. Pengujian data menggunakan AMOS 16.0.
itu sekedar contoh aja. untuk jurnal aslinya bisa dilihat dan di download DISINI
12 comments
Ada daftar pustakanya gaa,?
Sedikit membantu. Terima kasih
ada mbak
ok sama-sama
mas daftar pustakanya dimana?
itu dibagian bawah sudah saya kasih link untuk donwload pdf nya mba. disana sudah ada langsung sama daftar pustakanya.
daftar pustakanya dimananya ya?
Itu di bagiang ahir paling bawah artikel ini sudah saya taruh link download PDFnya. silahkan didownload, disana lengkap ada daftar pustakanya.
Mbk linknya kok gak ada ya
itu paling bawah tulisan DISINI klik aja
TOLONG DONG BANTU SAYA , ADA TUGAS SURUH BIKIN PROPOSAL .JUDUL YANG MENARIK UNTUK PROPOSAL PRODI AKUNTANSI APA YA ???ADA YANG BISA BANTU
kaa bisa bantu tidakkk ???? jika bisa tolong ya add siskawidiaingsih1998@gmail.com
EmoticonEmoticon